
Presiden PKS Anis Matta tak ingin terjerumus lebih dalam ke
perangkap pencitraan partai. Ia berharap, PKS lebih mengedepankan
hubungan kemanusiaan yang lebih manusiawi.
"Saya ingi keluar dari perangkap soal citra. Kami ingin keluar dari political marketing, yang terlalu mengandalkan citra dan merusak hubungan politik antara partai dengan masyarakat dan merubah menjadi hubungan industrial," ujar Anis Matta kepada wartawan usai menghadiri Rapat Akbar bersama Presiden PKS dengan tema 'SAATNYA KITA NAIK! Kerja Keras Sejahterakan Rakyat' di Gramedia Expo, Jl Basuki Rahmat, Surabaya, Sabtu (9/2/2013).
Mantan Sekjen PKS ini mencontohkan pencitraan yang merusak hubungan partai dengan masyarakat seperti, ketika banjir melanda, melakukan blusukan ke kampung atau lokasi yang terkena banjir.
"Rakyat dibuat bahwa para pemimpin sudah bekerja kalau sudah bekerja pada waktu banjir. Tapi banjir terjadi setiap tahun, orang juga bertanya kenapa banjirnya setiap tahun," tuturnya sambil menambahkan, pencitraan membuat masyarakat menjadi korban, karena dikelabuhi dengan manuver-manuver yang dibuat, tapi tidak menyelesaikan masalah.
"Kami ingin keluar dan ke depan kita ingin mengangkat hubungan kemanusiaan yang manusiawi dan kuat," terangnya.
Untuk mewujudkan hubungan manusiawi itu, Anis memberikan contoh, dirnya akan turun ke bawah menampung aspirasi masyarakat dan juga menyampaikan permasalahan yang dihadapi PKS.
"Saya akan turun terus bertemu dengan masyarakat, berbicara apa adanya dengan mereka dan mendengarkan keluhan mereka dan menyampaikan masalah saya sendiri. Dengan hubungan manusia ini, kita bisa membangun kebersamaan," jelasnya.
"Saya ingi keluar dari perangkap soal citra. Kami ingin keluar dari political marketing, yang terlalu mengandalkan citra dan merusak hubungan politik antara partai dengan masyarakat dan merubah menjadi hubungan industrial," ujar Anis Matta kepada wartawan usai menghadiri Rapat Akbar bersama Presiden PKS dengan tema 'SAATNYA KITA NAIK! Kerja Keras Sejahterakan Rakyat' di Gramedia Expo, Jl Basuki Rahmat, Surabaya, Sabtu (9/2/2013).
Mantan Sekjen PKS ini mencontohkan pencitraan yang merusak hubungan partai dengan masyarakat seperti, ketika banjir melanda, melakukan blusukan ke kampung atau lokasi yang terkena banjir.
"Rakyat dibuat bahwa para pemimpin sudah bekerja kalau sudah bekerja pada waktu banjir. Tapi banjir terjadi setiap tahun, orang juga bertanya kenapa banjirnya setiap tahun," tuturnya sambil menambahkan, pencitraan membuat masyarakat menjadi korban, karena dikelabuhi dengan manuver-manuver yang dibuat, tapi tidak menyelesaikan masalah.
"Kami ingin keluar dan ke depan kita ingin mengangkat hubungan kemanusiaan yang manusiawi dan kuat," terangnya.
Untuk mewujudkan hubungan manusiawi itu, Anis memberikan contoh, dirnya akan turun ke bawah menampung aspirasi masyarakat dan juga menyampaikan permasalahan yang dihadapi PKS.
"Saya akan turun terus bertemu dengan masyarakat, berbicara apa adanya dengan mereka dan mendengarkan keluhan mereka dan menyampaikan masalah saya sendiri. Dengan hubungan manusia ini, kita bisa membangun kebersamaan," jelasnya.