Inilah.com : Peneliti dari LIPI Ikrar Nusa Bhakti berpendapat jika diterapkan ambang batas parlemen (parliamentary threshold) sebesar 5 persen, semua partai Islam akan mati, kecuali Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kemungkinan tak akan eksis lagi, sedagkan PPP lebih mampu bertahan. "Saya yakin semua partai Islam akan tewas, jika PT lima persen. Kecuali PKS," ujar Ikrar, kepada wartawan, usai Media Briefing 'RUU Intelijen (Versi DPR) Langkah Mundur Reformasi Intelijen' di Warung Daun Jakarta, Kamis (19/5/2011).
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kemungkinan tak akan eksis lagi, sedagkan PPP lebih mampu bertahan. "Saya yakin semua partai Islam akan tewas, jika PT lima persen. Kecuali PKS," ujar Ikrar, kepada wartawan, usai Media Briefing 'RUU Intelijen (Versi DPR) Langkah Mundur Reformasi Intelijen' di Warung Daun Jakarta, Kamis (19/5/2011).
PKB, menurut Ikrar, terlalu banyak mengalami konflik. Sedangkan PPP merupakan partai lama yang mulai dicintai kembali oleh kiai dan mantan pengusung lamanya. "PPP memang partai lama yang mulai dicintai kalangan pemuka Islam."
Jika ambang batas 5 persen itu diterapkan, Ikrar melihat hanya akan ada lima partai politik yang bertahan. "Kalau itu terjadi, ya tinggal lima partai saja. Dimana partai nasional ada tiga terdiri dari PDIP, Golkar, dan Demokrat. Sedangkan partai Islamnya tinggal satu. Tapi misalnya ada dua, mungkin antara PKS dengan PPP, dan PKS dengan PAN," tutur Ikrar.
Partai-partai Islam juga sulit menggabungkan diri selama pandangan politiknya berbeda. Ikrar melihat, dalam sejarah Indonesia, tidak pernah terjadi Islam tradisional dan modern bersatu, kecuali dipaksakan. "Kalau Masyumi berbeda. Ini salah satu organisasi yang tumbuh pada masa Jepang. Karena Jepang menginginkan agar organisasi Islam menyatu Majelis Syuro Muslimin Indonesia dan menjelang pemilu ke-5, dia mempreteli sendiri." [tjs]